Beranda | Artikel
Merapikan dan Merapatkan Gigi
Senin, 27 Juni 2011

Syekh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah ditanya, “Apakah seseorang boleh merapikan dan merapatkan giginya sehingga tidak berjarak?”

Jawaban beliau, “Jika diperlukan, misalnya ada kelainan pada gigi dan perlu diperbaiki, maka ini diperbolehkan. (Sebaliknya), jika tidak diperlukan maka tidak boleh merapikannya. Bahkan, ada larangan dan ancaman meruncingkan dan merenggangkan gigi untuk memperindah, karena semua itu termasuk perbuatan sia-sia dan mengubah ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Adapun jika hal tersebut dibutuhkan, misalnya untuk pengobatan, menghilangkan kelainan, atau kebutuhan lainnya, seperti: tidak bisa makan kecuali dengan memperbaiki dan meluruskannya, maka tidak mengapa (jika memperbaiki gigi tersebut, ed.).” (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, hlm. 476–477)

Sumber: Majalah As-Sunnah, edisi 5, tahun IX, 1426 H/2005 M. Disertai penyuntingan bahasa oleh redaksi www.KonsultasiSyariah.com.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Kisah Nyi Roro Kidul Versi Islam, Adakah Shalat Taubat, Bermalam Di Masjid, Doa Agar Wanita Mimpi Basah Dengan Kita, Tanda Tanda 100 Hari Sebelum Meninggal, Memelihara Angsa Dalam Islam

 

Flashdisk Video Cara Shalat dan Bacaan Shalat

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/5369-merapikan-dan-merapatkan-gigi.html